Cara membangun belajar matematika itu menyenangkan sejak dini, nah itulah pokok bahasan kita kali ini yang akan kita bahas bersama, so baca baik-baik ya kalo ada kekurangan tolong di tambahi di komen ya, terima kasih sebelumnya....
Untuk meningkatkan rasa cinta pada matematika anak perlu dirangsang sejak dini. karena jika anak sudah memasuki umur balita kita bisa sedikit-sedikit memberikan konsep matematika ringan. Rangsangan dapat dilakukan secara rutin agar memberikan dampak positif dalam meningkatkan kecerdasan logika pada anak.
Secara tidak sadar dalam lingkungan disekitar kita meneemui berbagai angka dan hitungan yang bisa kita hubungkan dengan konsep matematika. Contoh misalnya ketika membeli buah apel. Buah apel yang kita beli tentu akan memiliki jumlahdan bisa kita hitung. Kalau kita yang menghitung mungkin tidak memberikan efek yang berarti,. tapi jika kita menyuruh anak-anak kita ( kalo yang sudah punya anak) atau anak-anak tetangga ( bagi yang belum punya anak dan tetangganya punya anak, hehehe....) untuk membantu menghitungkan berapa jumlah buah apel yang kita beli tentunya dengan percapan yang menyenangkan maka itu akan membantu konsep matematika yang secara sadaar dan tidak sadar menanamkan bahwasannya belajar matematika itu menyenangkan iya to. Dari hal sepele namun menjadi sangat bermanfaat untuk buahhati kita atauuuu buahhati tetangga.
kemudian bagaimanakah mengajarkan cara mengenal konsep belajar matematika untuk anak-anak?
Untuk melatih anak kita belajar matematika maka kita dapat memberikan stimulasi dg metode antara lain :
1. Konsep waktu
Konsep waktu bisa kita ajarkan dengan mengenalkan anak-anak suasana pagi, siang, sore dan malam. Selain itu kita dapat mengajarkan dan mengenalkan pada anak jumlah hari, bulan atau tahun. Media jam dinding bisa dipakai untuk mengenalkan konsep matematika. Kapan papa pulang kerja atau jam berapa papa berangkat kerja, dan ceritakan hal tersebut pada anak. Ajak anak sedikit berpikir tentang hal-hal seperti ini (tapi tetep dalam ranah yang menyenangkan ya ), karena nantinya anak akan memahami hal tersebut.
2. Konsep Pengukuran
Konsep pengukuran bisa dikenalkan pada anak dalam hal-hal bersifat sederhana. Misal tentang rendah atau tinggi Saudaranya bisa dijadikan contoh rangsangan pengukuran. Ketika anak lain lebihtinggi dari pada anak kita maka bisa dijelaskan bahwa diayang lebih tinggi dibandingkan dengananak kita. Untuk konsep jumlah maka bisa kita mengajak anak kita menghitung jumlah barang-barang belanjaan. kemudian bandingkan antara kantong lain yang ibu belanjakan. Besar kecilnya kantongbelanjaan belum tentu menentukan jika kantong besar akan memiliki jumlah banyak. Hal-hal lainnya yang lebih sederhana bisa kita kreatifkan sehingga anak sadar tidak sadar telah belajar ilmu matematika.
3. Konsep klasifikasi suatu benda
Pembelajaran mengelompokkan suatu benda terbukti efektif membangun logika buah hati kita. Misal kita ambil contoh didapur. kita bisa memberitaukan pada anak jenis-jenis benda dalam satu kelompok/jenis misal sendok dikelompokkan sendiri, garpu sendiri, dg begitu bisa ditanamkan suatu benda bisa dijumlahkan jika dalam satu jenis/kelompok, dan banyak lagi contoh lain silahkan berkreasi sendiri.
4. Konsep angka & berhitung
Dalam pengenalan angka dan berhitung kita bisa berkreasi sendiri, Sebagai contoh:
a. Memberikan anak mainan dengan tema angka. Biarkan anak-anak bermain untuk mengurutkan.
b. Ketika sedang dikendaraan, maka kita dapat mengajak anak-anak menghitung jumlah minimarket yang terlihat disepanjang perjalanan.
c. Meminta anak kita untuk membagi-bagikan makanan pada temannya secara merata.
d. Mainan buah-buahan yang dapat dibelah maka bisa mengajarkan anak-anak tentang konsep setengah, sepertiga, maupun seperempat.
Masih banyak media lain yang dapat kita gunakan secara efektif. intinya kita gunakan rutinas sehari-hari untuk mengenalkan konsep-konsep matematika yang nantinya akan anak gunakan pada saat anak akan beranjak dewa, cayooo semangat ayo tanamkan kalo matematika itu menyenangkan.