Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Selain itu OSN merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan wahana kompetisi bagi siswa tingkat SMP seluruh Indonesia dalam bidang IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. Diharapkan melalui olimpiade ini tercipta pula atmosfer kompetisi secara sehat antar sekolah, sehingga sekolah berlomba-lomba mengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran dalam bidang IPA
(Biologi, Fisika), Matematika, dan ire.
Pengembangan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah bisa terjadi karena keinginan sekolah berprestasi pada ajang Olimpiade Sains Nasional dan diharapkan keinginan itu muncul secara alamiah. Keinginan secara alamiah ini dapat memotivasi pengembangan program peningkatan mu tu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan ire.
Memotivasi semacam ini merupakan motivasi intrinsik stake holders sekolah, sebagai modal yang sangat baik, karena dengan motivasi intrinsik pengembangan program tersebut akan mendapatkan dukungan yang baik dan pelaksanaan yang baik pula.
Setelah Olimpiade Sains Nasional dilaksanakan tujuh kali, banyak perkembangan yang dapat diidentifikasi. Atmosfer kompetisi sudah mulai terasa dan efek dari atmosfer tersebut sudah dapat diidentifikasi.
Banyak sekolah yang sudah termotivasi untuk mencoba rnengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS dalam rangka mempersiapkan siswanya untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional. Hal tersebut dapat teridentifikasi dengan maraknya program pembinaan IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah melalui
berbagai strategi seperti klub sains, pembinaan siswa berbakat sains, kerja sama dengan perguruan tinggi, mengundang tim pengajar dari perguruan tinggi, partisipasi aktif sekolah mengikuti kegiatan pembinaan jarak jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga olimpiade dan lain-lain. Indikasi ini merupakan efek positif dari kegiatan olimpiade sains nasional yang sudah mulai tampak.
Fakta-fakta yang muncul di lapangan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik sekolah untuk meningkatkan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS semakin meningkat. Semangat ini perlu didukung dengan memberikan informasi-informasi yang dapat membantu sekolah dalam rangka akselerasi program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. Informasi tersebut adalah berupa silabus Olimpiade Sains Nasional edisi kelima. Diharapkan revisi silabus Olimpiade Sains Nasional yang diterbitkan pada tahun 2012, dapat lebih memperjelas
arah pembinaan IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah
(Biologi, Fisika), Matematika, dan ire.
Pengembangan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah bisa terjadi karena keinginan sekolah berprestasi pada ajang Olimpiade Sains Nasional dan diharapkan keinginan itu muncul secara alamiah. Keinginan secara alamiah ini dapat memotivasi pengembangan program peningkatan mu tu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan ire.
Memotivasi semacam ini merupakan motivasi intrinsik stake holders sekolah, sebagai modal yang sangat baik, karena dengan motivasi intrinsik pengembangan program tersebut akan mendapatkan dukungan yang baik dan pelaksanaan yang baik pula.
Setelah Olimpiade Sains Nasional dilaksanakan tujuh kali, banyak perkembangan yang dapat diidentifikasi. Atmosfer kompetisi sudah mulai terasa dan efek dari atmosfer tersebut sudah dapat diidentifikasi.
Banyak sekolah yang sudah termotivasi untuk mencoba rnengembangkan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS dalam rangka mempersiapkan siswanya untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional. Hal tersebut dapat teridentifikasi dengan maraknya program pembinaan IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah melalui
berbagai strategi seperti klub sains, pembinaan siswa berbakat sains, kerja sama dengan perguruan tinggi, mengundang tim pengajar dari perguruan tinggi, partisipasi aktif sekolah mengikuti kegiatan pembinaan jarak jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga olimpiade dan lain-lain. Indikasi ini merupakan efek positif dari kegiatan olimpiade sains nasional yang sudah mulai tampak.
Fakta-fakta yang muncul di lapangan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik sekolah untuk meningkatkan program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS semakin meningkat. Semangat ini perlu didukung dengan memberikan informasi-informasi yang dapat membantu sekolah dalam rangka akselerasi program peningkatan mutu pembelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. Informasi tersebut adalah berupa silabus Olimpiade Sains Nasional edisi kelima. Diharapkan revisi silabus Olimpiade Sains Nasional yang diterbitkan pada tahun 2012, dapat lebih memperjelas
arah pembinaan IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS di sekolah